invalid value for argument address :
invalid value of mac-address, mac address required
invalid value for argument ipv6-address
while resolving ip-address : could not get answer from dns server
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Sunday 31 August 2014
Mengatasi Ping Mikrotik : Invalid value for argument address
Wednesday 27 August 2014
Download Mikrotik RouterOS v6.10 VMWare
NOTE :
File ini saya share hanya untuk kepentingan Belajar saja. Untuk kepentingan lainnya silakan anda beli lisensi resmi nya! Support the Developer :)
Oke sekian dulu. Jika anda ingin Download Mikrotik RouterOS v6.10 VMWare untuk Belajar Mikrotik, silakan ikuti tutorial di atas. Semoga bermanfaat :)
Thursday 14 August 2014
Cara Mengetahui Password Winbox Mikrotik
Tuesday 12 August 2014
Penjelasan Queue Tree & PCQ serta Penerapannya di Mikrotik
Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue
Nah, kali ini kita akan membahas Penjelasan Queue Tree & PCQ (Per Connection Queue) serta Penerapannya di Mikrotik.
Queue Tree
Perbedaan yang bisa kita lihat langsung yaitu hanya dari sisi cara pakai atau penggunaannya saja. Dimana Queue Simple secara khusus memang dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree dirancang untuk melaksanakan tugas antrian yang lebih kompleks dan butuh pemahaman yang baik tentang aliran trafik.
Beberapa Perbedaan Simple Queue dan Queue Tree :
1. Queue Simple
- Memiliki aturan urutan yang sangat ketat, antrian diproses mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah.
- Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua arah).
- Mampu membatasi trafik berdasarkan alamat IP.
- Satu antrian mampu membatasi trafik dua arah sekaligus (upload/download).
- Jika menggunakan Queue Simple dan Queue Tree secara bersama-sama, Queue Simple akan diproses lebih dulu dibandingkan Queue Tree.
- Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.
- Bisa menerapkan antrian yang ditandai melalui paket di /firewall mangle.
- Mampu membagi bandwidth secara fixed.
- Sesuai namanya, pengaturannya sangat sederhana dan cenderung statis, sangat cocok untuk admin yang tidak mau ribet dengan traffic control di /firewall mangle.
- Tidak memiliki urutan, setiap antrian akan diproses secara bersama-sama.
- Mengatur aliran paket secara directional (satu arah)
- Membutuhkan pengaturan /firewall mangle untuk membatasi trafik per IP.
- Membutuhkan pengaturan /firewall mangle terlebih dahulu untuk membedakan trafik download dan upload.
- Dinomorduakan setelah Queue Simple.
- Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.
- Pengaturan antrian murni melalui paket yang ditandai di /firewall mangle.
- Mampu membagi bandwidth secara fixed.
- Lebih fleksibel dan butuh pemahaman yang baik di /firewall mangle khususnya tentang traffic control.
Penjelasan beberapa argumen di Queue Tree :
- Global-in :
Mewakili semua input interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang menerima input data/trafik sebelum difilter seperti trafik upload
Mewakili semua output interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang mengeluarkan output data/trafik yang sudah difilter seperti trafik download
Mewakili semua input dan output interface secara bersama, dengan kata lain merupakan penyatuan dari global-in dan global-out.
Mewakili salah satu interface keluar. Maksudnya disini hanya trafik yang keluar dari interface ini yang akan diqueue.
2. Packet Mark : Digunakan untuk menandai paket yang sudah ditandai di /ip firewall mangle.
3. Priority ( 1 s/d 8) : Digunakan untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child Queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu dari pada child queue yang berpriority (2).
4. Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queue types
PCQ (Per Connection Queuing)
Untuk lebih mudah memahami konsep PCQ, silakan simak analogi berikut ini :
Saya punya 10 PC yang akan saya bagikan bandwidth maksimal 1 Mb dan bandwidth minimal tiap PC 256 kb. Jika hanya satu PC saya yang online maka dia akan dapat BW max 1 Mb, namun jika ada dua PC yang online BW dibagi 2, dan seterusnya hingga 10 dengan pembagian bandwidth yang merata.
Nah, untuk membuat konfigurasi seperti ini, saya harus membuat 1 rule parent Queue dan 10 rule child Queue untuk tiap client. Untuk kondisi sekarang yang hanya 10 PC it's ok, ga masalah. Namun bayangkan jika PC nya ada 100? 200? Gimana kalau yang saya kelola adalah jaringan WiFi Hotspot dengan client yg ga tentu jumlah nya? Apa iya saya harus membuat ratusan rule untuk tiap client? Capek dongg..
Oleh karena itu, saya dapat gunakan fitur PCQ ini untuk melakukan manajemen bandwidth secara massive kepada semua client secara besar-besaran. Dengan menggunakan PCQ ini, walaupun jumlah client tidak tentu dan sangat banyak, kita hanya perlu membuat satu atau dua konfigurasi Queue. Enak kan?
PCQ Classifier berfungsi mengklasifikasikan arah koneksi, Misalnya jika Classifier yang digunakan adalah src-address pada Local interface, maka aliran pcq akan menjadi koneksi upload. Begitu juga dgn dst-address akan menjadi pcq download.
Contoh penerapan PCQ dan Queue Tree di Mikrotik :
Menggabungkan fitur Layer7 dan packet marking menggunakan mangle untuk menandai file yang biasa di download untuk kemudian dibatasi bandwidth download menggunakan Queue Tree + PCQ. Sehingga tiap client akan mendapatkan koneksi limited download dan unlimited browsing.Tutorial Bandwidth Mikrotik : Limited Download, Unlimited Browsing Menggunakan Layer 7
Referensi :
http://learningbytutz.blogspot.com/2012/03/memahami-queue-tree-dan-pcq-di-mikrotik.html
http://www.alkomp.net/2014/03/perbedaan-queue-simple-dan-queue-tree.html
Monday 11 August 2014
Cara Memblokir/Membatasi Koneksi IDM di Mikrotik
get /.*(user-agent: mozilla/4.0|range: bytes=)